KEGELAPAN HIDUP
Entah ini hidup atau mati. Tanda tanya yang selalu ada dalam pikiran. Gundah, gelisah, sedih, marah, kecewa, khawatir, semuanya bercampur. Angin yang membuatku terombang-ambing,ombak besar yang menerjang di antara hidup dan mati, pusaran air yang membuatku tenggelam semakin dalam, luluh lantah hancur berantakan.
Tak mampu untuk berdiri, tak mampu untuk melangkah, tak mampu untuk kembali terbang manaburkan warna-warna kehidupan, tak mampu melihat walau setitik cahaya, hanya mampu mendengar jeritan dalam jiwa, hanya mampu mencium bau busuk dari setiap sudut nafasku.
Selalu berharap, berharap, dan terus berharap. Liku-liku kehidupan yang tak pernah usai, tak mampu kudaki, tak mampu ku turuni, tak mampu ku selami, ketakutan yang semakin menjadi-jadi, membuatku terpecah belah menjadi serpihan-serpihan kecil tak bermakna.
Rumput yang seakan mengejeku, awan yang mulai membasahiku, matahari yang membuatku kepanasan, angin yang membuatku kedinginan, duri-duri yang menusuk dalam setiap rantai kehidupan, dan semuanya membuatku terjatuh. Semakin rapuh dan berkarat. Tetesan airpun membasahi kesendirian, mengalir bersama campuran kehidupan.
Kuingin berlari dari prustasi, realita hidup yang tak pernah kehabisan derita, membuatku semakin tak bermakna. Kuingin terbang seperti elang. Kuingin melihat pelangi kehidupan. Kuingin mendengar sebuah nyanyian. Namun semuanya membelengguku. Memasungku dalam kegelapan. Membuang diriku kedalam rawa penuh buaya. Hanya ketakutan, gelap dan semakin gelap.
Roda kehidupan yang terus berputar, seakan menginginkanku seperti ini. Membelitku, menyeredku dalam lubang penuh derita. Beban yang semakin menumpuk, tak mampu ku pikul. Entah apa yang harus aku perbuat, pikiranku tak sejernih mutiara lagi, hatiku melirih pasrah. Aku hanya mampu mengangkat kedua tanganku. Mengucapkan beberapa kata demi kata, kalimat demi kalimat, kucoba menyusunnya membentuk sesuatu yang mungkin bisa berarti.
Karya : Galih Fitra Hidayat (Pengurus Karya Ilmiah Remaja)
Komentar
Posting Komentar